Selasa, 15 Februari 2022

Cara Membangun Citra dan Reputasi Universitas

Dalam dunia bisnis universitas tidak memiliki tujuan yang jelas untuk mencapai suatu keuntungan, melainkan dapat mencapai hal-hal tersebut apabila mahasiswa yang berada didalamnya dan menjalankan bisnis-bisnis yang masih dipertanggung jawabkan oleh universitas dan dana yang diberikan biasa didapat dari pemerintah. Perguruan tinggi sendiri harus memiliki berbagai macam fakultas dan jurusan agar dapat mencari keuntungan dari pangsa pasar, sehingga perguruan tinggi tersebut memiliki reputasi untuk bersaing dengan pergut=ruan tinggi lainnya.  

Misalnya, Branding dari London Business School dapat menarik biaya 5 kali lebih banyak daripada institusi lain dengan peringkat lebih rendah meskipun memiliki kurikulum yang serupa. Kebanyakan di benua Eropa banyaknya daya Tarik staf akan berbanding sama dengan gaya bangunan dan usia institusi agar reputasi yang mereka miliki baik dan sejalan. 

 

Lokasi dan usia termasuk beberapa poin yang harus dimiliki institusi. Sehingga bagaimana Gedung itu terlihat dan sedekat apa institusi ini dengan ibu kota atau lingkungan yang ramai penduduk, maka akan lebih menarik dan membuat orang terkesan akan institusi tersebut. Lalu, bagaimana seharusnya universitas membangun reputasi dan citranya? apakah hal yang disebutkan tadi menjadi tolak ukur universitas atau institusi dalam mengembangkan citra dan reputasinya?

 

London School of Economics (LSE) merupakan salah satu contoh yang bertolak belakang dengan poin yang sudah disebutkan tadi, institusi ini tidak terletak di lokasi yang strategis di London dan gedungnya. Memang tidak menarik, tetapi jika dikaitkan dengan kinerja jangka panjang, ternyata LSE memiliki reputasi dan citra yang mengesankan dan didasarkan pada prestasi akademik dan kontribusi intelektual dalam bentuk ide-ide sosial dan politik.

 

Beberapa hal yang harus diperhatikan universitas dalam membangun citra dan reputasi yaitu sebagai berikut, bagian hubungan masyarakat, strategi open house, membuka kios kecil, letak strategis kampus, memiliki staff yang ramah, kolaborasi dengan organisasi komersial.

 

Pertama, hubungan masyarakat atau yang biasa disebut humas memiliki peran yang sangat penting dalam promosi universitas. Sebuah reputasi yang dimiliki universitas adalah aset utama. Dibutuhkan strategi dan keterampilan manajemen dalam melakukan promosi yang dapat menggunakan TV, radio, surat kabar, website, dan media sosial.

 

Kedua, kegiatan open house sebagai strategi lain yang bertujuan akan mengundang pelanggan melalui pembentukan opini yang dirancang untuk memperkuat dan memperluas citra akademik.

 

Ketiga, perguruan tinggi juga dapat memanfaatkan kios kecil seperti art center, conference center, atau lain sebagainya untuk upaya branding untuk secara kuat mengaitkan institusi dengan aspek nonakademik dalam rangka promosi.

 

Keempat, strategi lain terkait dengan penampilan luar universitas dengan meningkatkan citra visual universitas, sehingga universitas tidak terlihat kumuh.

 

Kelima, keberadaan “kampus menarik yang terawat” juga dapat dijadikan nilai jual yang penting bagi pelanggan eksternal, sehingga dapat memberikan keyakinan bahwa universitas dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi kebanggaan pelanggan.

 

Keenam, kampus juga harus memiliki staf yang ramah, juga suka membantu, positif, serta memiliki semangat dan prinsip pemasaran yang tinggi dengan sukses sehingga dapat menentukan bagaimana pelanggan memandang organisasi.

 

Ketujuh, universitas tidak memiliki penjualan langsung seperti organisasi komersial, tetapi dengan cara yang sama universitas dapat melayani pelanggan baru dengan menunjukkan gedung fakultas, kantin, laboratorium mana, bagaimana area parkir dikelola, bagaimana menangani barang pelanggan yang hilang, dan sebagainya.

 

Poin penting yang harus Anda ketahui, reputasi dan citra yang didapatkan dari luar universitas akan sangat membantu bagaimana manfaat yang dirasakan oleh internal kampus atau institusi. Dengan demikian, universitas yang berhasil membangun reputasi dan citra pada public akan dapat memperkuat posisi secara eksternal dan internal itu sendiri.

Kunjungi situs kami — DUNIA KAMPUS 4.0 dan Academic@Life

Selasa, 08 Februari 2022

Bagaimana Seharusnya Seorang Fotografer Memahami Materi Digital Marketing.

    Hallo teman-teman semua. Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang Digital Marketing. Sebagaimana yang kita tahu, digital akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan zaman. Apasih hubungannya materi ini dengan bidang fotografi? Tentunya ini sangat berguna bagi kalian yang memiliki hobi dalam bidang fotografi juga. Fotografi yang kita tahu tidak hanya yang berhubungan dengat memotret, tetapi dibalik itu kita juga dapat menjual karya yang telah kita hasilkan. Dengan ilmu digital marketing ini akan sangat bermanfaat untuk fotografer yang sudah ahli. Untuk memperjualkan karyanya atau jasanya, ia membutuhkan ilmu yang dapat mengelola bagaimana karya dan jasanya akan di kenal oleh konsumen yang membutuhkan. Contohnya pada zaman ini banyak influencer, selebgram bahkan youtuber yang membutuhkan jasa yang dimiliki olehnya. Dengan itu, fotografer harus bisa memperkenalkan bagaimana kemampuannya dengan memahami bagaimana pemasaran yang harus dilakukan.

    Digital Marketing adalah salah satu yang sangat diperlukan oleh para wirausaha zaman sekarang yang ingin mengembangkan usahanya, karena dengan berkembangnya teknologi dan digital yang ada maka seharusnya para wirausaha muda dapat memahami bagaimana dan apa itu Digital Marketing. Seorang wirausaha harus memiliki strategi untuk usahanya karena salah satu alasan digital marketing sangat penting adalah sebagai sarana pemasaran usaha yang kita buat agar mencapai tujuan yang kita inginkan. Peran internet dan digital telah merubah zaman ini, dan seiring perkembangan zaman, digital marketing adalah kemampuan yang harus dikuasai para pengusaha muda agar memenuhi keinginan para konsumen. Maka dari itu kita harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada, terutama dengan perkembangan digital yang terus berkembang. 

    Sebuah perusahaan harus bisa membuat strategi agar usaha yang dibangunnya berkembang, dibalik perusahaan yang berkembang tentu harus ada orang-orang yang bekerja dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh si pemilik usaha dan memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif. Lalu bagaimana merancang sebuah strategi agar usaha kita lebih berkembang, produk lebih dikenal, dan memiliki daya saing? Jawabannya yaitu dengan kita mempelajari Digital Marketing. Strategi atau planning yang disusun untuk usaha tersebut harus dibuat secara jelas dan tersusun. Dan ada salah satu planner yang dapat kita jadikan acuan untuk membuat strategi tersebut. 

 

SOSTAC  - Marketing Planner.

    SOSTAC adalah salah satu tahap pemasaran yang dasar yang harus diketahui oleh para pembisnis atau pengusaha muda di zaman sekarang.

S – Situation analysis, 

O – Objective

S – Strategy 

T – Tactics

A – Actions

C – Control

 

Berikut penjelasan apa yang dimaksud dengan SOSTAC :

 

1. Situation analysis - where are we now?

-       Goal performance (5S)

-       Customer insight

-       E-marketplace SWOT

-       Brand perception

-       Internal capability and resources


Dari situation analysis yang artinya menganalisa bagaimana situasi sekarang yang sedang kita alami. Contohnya, masa pandemic ini banyak mengubah situasi yang dialami oleh para pengusaha kecil hingga pengusaha yang besar sekalipun. Digital marketing sangat berkembang sejak masa pandemic ini tak kunjung berakhir, yaitu para mahasiswa pun di paksa untuk mempelajari apa itu digital marketing dan bagaimana cara mahasiswa paham dan bisa merealisasikan ilmu ini agar negara kita semakin maju dan berkembang dengan menghasilkan mahasiswa yang paham dengan teknologi dan digital.

 

2. Objectives - where do we want to be?

5 S Objectives :

-       Sell – customer acquisition and retention target

-       Serve – customer satisfaction targets

-       Sizzle – site stickiness, visit duration

-       Speak – trialogue; the number of engaged customers

-       Save – quantified efficiency gains 

 

3. Strategy - How do we get there?

-       Segmentation, targeting and positioning

-       OVP (online value proposition)

-       Sequence (credibility before visibility)

-       Integration (consistent OVP) and database

-       Tools (web functionality, e-mail, IPTV ,etc.)

 

    Dalam usaha kita harus memiliki strategi untuk mengetahui bagaimana mencapai tujuan kita. Segmentasi kepada siapa yang akan kita berikan, siapa target kita dalam membuat sebuah produk atau usaha, positioning yang dimaksud disini yaitu bagaimana suatu produk atau usaha yang dijalankan dapat diinginkan oleh pasar. Online value proposition (OVP) atau yang biasa dikenal ulasan. OVP adalah salah satu hal kecil namun sangat penting bagi sebuah usaha, karena dengan ulasan tersebut kita dapat terus mengembangkan dan mengetahui bagaimana keinginan para konsumen atau target pasar sekalipun.

 

4. Tactics - How exactly do we get there?

-       E-marketing mix, including the communications mix, social networking, what happens when?

-       Details of contact strategy

-       E-campaign initiative schedule

 

    Ini adalah salah satu rancangan strategi dengan cara-cara yang lebih spesifik, yaitu apa saja tahap atau proses yang akan dilakukan oleh perusahaan tersebut. Proses yang dilakukan oleh seorang wirausaha agar berkembang diperlukan kemampuan berpikir yang kreatif dan inovatif untuk melihat bagaimana dan apa saja yang pasar sedang butuhkan dan inginkan.

 

5. Actions - The details of tactics, who does what, and when.

-       Responsibilities and structure

-       Internal resources and skills

-       External agencies

 

    Usaha dapat berkembang dengan baik apabila memiliki tujuan yang jelas dan tersusun walaupun yang menjalankan usaha itu memiliki kemampuan yang sesuai dengan tujuan ataupun yang menjalankan hanya satu orang. Sebuah perusahaan besar pasti memiliki proses yang panjang untuk bisa mencapai keinginan pasar, dan hal jatuh-bangun nya sebuah usaha adalah hal yang lumrah terjadi.

 

6. Control - How do we monitor performance?

-       5S + web analytics – KPIs 

-       Usability testing/mystery shopper

-       Customer satisfaction surveys

-       Site visitor profiting

-       Frequency of reporting

-       Process of reporting and actions

 

    Poin terakhir ini kita akan membahas bagaimana seorang pengusaha serta karyawannya dalam menjalankan dan mengembangkan usaha tersebut dengan adanya mengontrolan dari pemilik usaha dan bagian yang bertanggung jawab. Karena hal ini akan sangat berpengaruh untuk pemilik usaha menentukan target apa selanjutnya yang harus dicapainya agar usaha yang dimilikinya selalu berkembang sesuai dengan tujuannya dan target pasar. Demikianlah beberapa info yang berkenaan dengan apa itu digital marketing dan bagaimana seorang fotografi juga disarankan memahaminya.  


    



Dokumen Penting bagi Anda si Pengusaha

  Business Plan (Rencana Bisnis) Dalam materi ini pasti Anda mempertanyakan  apa itu rencana bisnis ,  mengapa harus dibuat renca bisnis ,  ...